LEMBARAN DIARY HUMAIRA
Adam Mantan Ketua BEM kampus menemukan sebuah buku Diary tanpa nama pemilik ketika ia kekampus untuk mengurus persiapan wisudanya.
"..Meski sudah tau apa jawabannya bukan berarti tak perlu lagi bertanya kan"... sebait kata yang pernah di ucapkan guruku itu mnjadikanku termotivasi untuk mnjadi org yang lebih berani.
Perkenalkan namaku Humaira sebuah nama yang indah,sekedar imformasi karna saat lahir kulitku putih memerah, orgtuaku berharap aku besar dan menjadi wanita shaleha yang cantik, seperti Aiysa Humaira dengan kulit putih memerah dipipinya.
Semua yg aku kenal memangilku mai. aku baru lulus SMA tahun lalu, Tahun ini aku mengurus keperluan masuk perguruan tinggi.setahun lalu aku menganggur dgn mengikuti beragam Les, seperti Les komputer, Les Bahasa inggris, dan Mengikuti Tausiah2 untuk memperdalam Ilmu agama, agar dunia Akhiratku Imbang.
Setelah menjalani beragam proses akhirnya Aku terdaftar menjadi Mahasiswi di salah satu perguruan tinggi di kotaku, meskipun bukan perguruan tinggi ternama tapi aku merasa senang.karena sebenarnya bukan popularitas kampus yang sebabkan mahasiswanya berhasil.Tapi kesungguhan untuk mendapatkan ilmulah yang membuat mereka berhasil dengan baik.
#
Mungkin bagian yang paling menarik dari ceritaku adalah bagian ini, Tentang kisah Cintaku. Cerita cinta adalah Tema yang selalu ingin dibahas dan didengar setiap orang.
Aku orang yang sangat tidak romantis, Aku bahkan belum pernah jatuh cinta. Sebagian orang menganggap itu aneh, akupun demikian. Namun itulah kenyataannya. Yang aku mau hanya jika seseorang ingin dekati aku, maka dekatilah aku hanya untuk dijadikan istri.
Aku memang belum pernah jatuh cinta, tapi bukan berarti aku tidak punya rasa sedikitpun, aku pernah menyukai seseorang. Seseorang yang saat itu benar benar bisa membuat aku terharu, suaranya yang merdu ketika azan membuat aku merindukan suara itu lagi, jam istirahat untuk memenuhi kewajiban shalat dhuhur ketika mahasiswa lain ke kantin dia malah ke mushalla, wajah yang rupawan membuat aku terpana dan kurasa itu lumrah, aku hanya ingin mengagumi ciptaan Tuhan. Entah lah itu cinta atau hanya persaan yang aku rasakan sedikit rumit.
Jika Tuhan mengizinkan, jika itu cinta maka mudahkanlah untukku. Aku ingin miliki kesempatan itu. Memiliki kesempurnaan itu. Memiliki semua hal yang indah yang telah engkau anugerahkan.
Langkah awal dalam sadarku adalah berusaha untuk mendapatkan keridhaan’Nya, sekalipun sebagai manusia aku sendiri merasa itu berlebihan, memiliki semua yang tak mungkin bisa aku miliki.
Seperti apapun indahnya kata, aku hanya bisa bercerita pada buku, mungkin takkan ada seorangpun yang tau. Ketika hatiku mulai merasa rindu aku hanya butuh waktu.
Adam adalah manusia pertama yang ada di bumi kita ini, namum adam juga pria pertama yang ada dalam hatiku. Seperti halnya mahasiswa kampus adam hanya tau aku adik kelasnya sejak SMA kebetulan berlanjut sampai kuliah, adam bahkan tidak pernah tau aku menyukainya. Aku tidak pernah menganggap ini cinta, karna aku tidak tau apa itu cinta. Aku hanya menyukai banyak hal tentangnya. … “ _Humaira_
Adam menutup diari kecil yang ia temukan dengan perasaan terharu, terpesona, sekaligus gembira. Sambil tersenyum ia terus berjalan. Humaira adalah teman kampusnya yang selalu tampil sederhana namun dibalik kesederhanaannya Humaira itu mahasiswi yang pintar, dan punya nilai lebih dimata pria manapun. Hanya saja tidak semua pria berani mendekatinya tak terkecuali Adam, karena pembawaannya yang santun dan feminim.
#
Hari senin setelah jadwal masuk pagi Humaira keluar ruangan, Mba’ sri penjaga kantin tempat ia biasa sarapan pagi menitipkan buku Diari kecil yang di temukan Adam.
“.. waduh mba’sri mkasi ya udah nemuin buku’a mai… hehehee… wah bisa gawat deh kalo ada orang yang baca.. soal’a disini bnyak rahasia mba’… ayu ngaku mba’ gak liat isi buku ini kan.., mai bisa malu…”
Lalu mba’ sri tersenyum sambil berkata : “ .. iih maiii… mba’ mah ga bisa baca, percuma juga mba’ bukain buku kamu.. hihii… itu buku tadi pagi-pagi ada yang Nitip... mmm, namanya kalo tidak salah Adam, Orangnya Tinggi, Guanteng, Hidungnya mancung. Udah mai pergilah sana jumpai Adam bilang trimakasih gituu… “
Di kantin mba’ sri seolah semuanya terasa berubah, mai yang harusnya bahagia karena buku rahasianya ketemu, malahan terduduk lesu.
“.. adu aduuh maii, kok malah diem disitu…” kata mba’ sri yang terheran-heran.
“.. mba’ mai pulang dulu ya, makasi… “ ucap mai lembut. Dan Berlalu dari Mba’ sri yang masih keheranan. Eggak biasanya mai seperti itu.
#
Di kamarnya yang mewah mai hanya terdiam duduk didepan meja belajarnya, sambil memandang buku Diari kecil itu.
Dipikirannya saat ini hanya ada Adam, pasti Adam akan membencinya, Adam tidak akan lagi mau bertemu dengannya, Bahkan untuk mengembalikan buku itu saja Adam menitipkannya pada mba’ sri. Adam membaca semuanya.
Perlahan humaira membuang diary itu ke tong sampah dekat lemari bukunya, Tapi secarik kertas keluar dari diary itu. Dia pun heran, dengan mengernyitkan keningnya ia beranjak mengambil kertas itu lalu membacanya.
“…Adam adalah manusia pertama yang ada di bumi kita ini, namum adam juga pria pertama yang ada dalam hatiku, kata-kata yang indah mai, kebetulan aku juga sedang mencari Hawa-ku.. kurasa tidak ada di bumi lain… aku menemukannya di kampusku.. wanita yang dengan ketulusannya mengagumi aku, bnyak yang mendekatiku karna ayahku kaya, mereka menginginkan mobilku, mereka menginginkan uangku, kamu yang tak pernah mencoba menarik perhatianku malah selalu memperhatikanku, sejujurnya aku minta maaf kalau dengan lancang membaca semua isinya, aku terhanyut dalam cerita indahmu, awalnya aku hanya ingin mencari tau siapa nama pemilik diari ini, karna dengan niat baik ingin mengembalikannya, saat di akhir cerita kamu menyebut namamu hatiku bergetar. Di satu sisi aku bahagia, dan disisi lain aku merasa hilang, terbang melayang jauh. Sepertinya aku punya rasa yang sama terhadapmu. Tahun depan aku wisuda, aku akan memperkenalkanmu ke orang tuaku, besok aku juga akan kekampus kuharap kita bisa bertemu disana. Bait “jika ini cinta maka mudahkanlah untukku” kamu menuliskannya dengan niat yang mulia.yakinlah Ini cinta kita, bukankah Tuhan menjadikannya begitu mudah...”
Humaira tersenyum…
note: cerita ini hanya fiktif semata, jika ada kesamaan nama dan tempat itu hanaya kebetulan belaka.
"jika hidup kita sepeti sebuah cerita yang selalu berakhir bahagia, aku ingin hidup selamanya.."
oleh :
SYARIFAH LAILA RAHMAN
Rabu, 26 Januari 2011
Langganan:
Postingan (Atom)